P. Sidimpuan| Brantaskriminal.com- Mendekati hari H pencoblosan Pilkada Serentak 2024 pada 27 November ini, masyarakat Kota Padangsidimpuan dikejutkan dengan beredarnya rekaman percakapan diduga salah satu calon wali kota (cawalkot) diduga mengancam seorang kepala desa.
Rekaman percakapan itu mulai beredar pada Rabu (13/11/2024) malam, berdurasi 1 menit 9 detik kini mulai beredar luas di jejaring media sosial, terutama Facebook (FB). Rekaman percakapan yang beredar itu juga diparodikan dalam bentuk kartun.
Dalam rekaman itu terjadi percakapan dalam bahasa daerah Mandailing Angkola, antara dua orang pria yang salah satunya diduga kuat adalah calon Wali Kota Padangsidimpuan nomor urut 1, Irsan Efendi Nasution.
Sedangkan teman bicaranya dalam rekaman itu disebut-sebut adalah Kepala Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
“Halo assalamualaikum pak,” kata seorang pria diduga Kades Pudun Jae menjawab panggilan yang masuk ke Hp nya.
“Bia pak kades (gimana pak kades),” sahut pria lainnya yang diduga adalah Cawalkot Irsan Efendi Nasution.
“Halo pak, perintah pak,” jawab pria diduga kades menyahuti ucapan diduga Irsan Efendi Nasution.
“Mabia nomor 2 dibaen ko dihamuan (udah gimana nomor 2 kamu bikin di tempat mu),” tanya suara diduga Irsan Nasution.
“Alaaahhh bapak on (aduh bapak ini),” jawab diduga Kades Pudun Jae.
“Nakkon so munafik ko jadi manusia dabo (tak usah lah munafik kamu jadi manusia),” sambung diduga Irsan Nasution.
“Olo serius pak da (iya, serius pak),” tutur diduga Kades Pudun Jae.
“Pak kades, inda ma giotmu rap au ateh (pak kades, gak mau kamu sama aku ya),” ujar diduga Irsan Nasution.
“Inda le pak le (enggak lah pak),” jawab diduga Kades Pudun Jae.
“Olo napolai, marsipaidaan mahita. Suratmu ditanganku da olo. Anggo nadong perubahan di Pudun Jae on tu cogot, main ma ita da olo. So ditanda ho sanga ise udak mon da olo. So ditanda ho sanga ise si Irsan on olo. (Iya gak apa, lihat-lihatan lah kita. Suratmu ada di tangan saya ya. Kalau tidak ada perubahan di Pudun Jae ini ke besok, main lah kita ya. Supaya kamu kenal siapa paman mu ini ya. Supaya kamu kenal siapa Irsan ini ya,” cetus diduga Irsan Nasution.
“Siap pak siap pak,” sahut diduga Kades Pudun Jae.
“Marsiribakan ma hita olo (hantam-hantaman lah kita ya),” kata diduga Irsan Nasution lagi.
“Siap pak,” sebut diduga Kades Pudun Jae.
“So ribak ko jolo. Anggo nadong perubahan on tu cogot, marsiribakan ma hita. (Biar ku hantam kau dulu. Kalau tidak ada perubahan ini ke besok, hantam-hantaman lah kita),” tegas suara diduga Irsan Nasution.
“Jadi pak jadi pak,” jawab diduga Kades Pudun Jae.
“Siap do ho kan (siap kamu kan),” tanya diduga Irsan Nasution.
“Aha pak (apa pak),” imbuh diduga Kades Pudun Jae.
“Siap do ho kan (siap kamu kan),” tanya suara lagi diduga Irsan Nasution.
“Jadima pak (jadi lah pak),” tutur diduga Kades Pudun Jae.
“Naso dong di ho ingoton. Nasakali tangis tangis babamu ro tu au. Si te do ho. (Gak ada sama kamu ingatan. Dulu nangis nangis mulut mu datang sama ku. Si tai nya kau),” hardik suara diduga Irsan Nasution.(arios)